SIAP KITA HADAPI( demi negara bangsa kitani)
OLEH:
ISMAILY BUNGSU-FST
Thursday
January 05/2017
MESKI fitnah, kutuk, hina datang bersilih dan api meliar duri
menikam kaki itu tidak aku peduli tetap aku hadapi meski nanti mati.
Ya, ternyata kamu silap! Tidak kukejar pangkat sebab
pangkat gaji beribu kutinggalkan begitu saja sebelum sampai waktunya. Nama? aku
juga sudah punya nama dan nama tidak perlu.
Kaya? itu tidak membawa makna sebab kaya kekadang
menjadikan diri kita lupa diri lupa sama Allah sebab kekayaan semakin manusia
jadi lupa dan takbur sombong riak dan segala macam.
Aku tidak kejar apa-apa dan menulis sekadar suka-suka
bukan baru tetapi sejak 40 tahun lalu dan 30 buku sudah dihasilkan dan mencipta
hasil buku bukan bidang cari makan sebab pendapatan anugerah Allah yang ada
sekarang sudah lebih dari cukup hingga mati tidak akan merempat. Kamu silap
saudara-saudaraku!
Yang diinginkan hanyalah kesedaran anak bangsa, anak
bangsa harus diinsafkan dan dibangunkan dari tidurnya kesan di sana sini terus
kena tipu buli seperti kerbau-kerbau yang di giring ke kandang dan sampai waktu
dijadikan korban manusia sikapnya binatang jalang.
Begitulah anak bangsa kita terutamanya yang di Sabah ini
dan kerana itu kita harus kembali ke asal, meneliti wajah di cermin wajah dan berjuang
bersama kita singkir yang gila harta, kita buang pencuri perampok khazanah
negara bangsa kita.
Duhai sungai pahang yang panjang dan melebar di dalamnya
ada hantu puaka jadi-jadian sesekali menjadi jantan dan betina berwajah gila
membabi dan kerjanya menyesat merakus segala apa saja yang ada hingga rakyat
sepanjang bukit si guntang menderita.
Mereka terus bermaharaja melahap apa saja yang ada asal ada
kesempatan dan hukum undang-undang hutan adalah ciptaan mereka yang bakal
menangkap sesiapa saja mengangkat suara dan kesannya ramai yang kecut
kehilangan kemaluan dan kesannya terus mengampu bodek atas nama three stoges
dari puncak kinabalu tinggalnya kinohingan yang siap marah-marah kesan anak
cucu cicitnya terpinggir dibuang ke gaung puaka.
Sungai pahang mengalirnya darah nanah busuknya bangkai
menyebar ke mana-mana dan saban hari keturunan suku sakat anak tiri
membangsatkan diri seolah malaysia ini negara bapanya sendiri dan ia bisa
lakukan apa saja untuk membina istana.
Khazanah negara dicuri rampok dan tiba-tiba ia cipta
filem porno yang menyesatkan umat manusia dan dibelinya kondo mewah di luar
negara sambil duit rakyat diselesaikan bermain judi dan enjoy di kapal layar
termewah di dunia. memang inilah kerja setan perampok pencuri yang
menjahanamkan negara bangsa kitani.
Hairan bin aneh
aneh bin hairan
aneh bin hairan
rakyat di sana sini tersihir puaka teringat seorang
emilda yang membinasakan negara jiran menyimpan ribuan kasut dan kitani pula
terseralah dengan kekayaan beg dan cincin berjuta-juta dan tidak lama lagi ia
akan gila.
Lihatlah apa sudahnya di sabahku ini, gunung yang cantik,
laut yang banyak hasil, ada tembaga, ada arang dan ada emas hitam dan gas. ada
koko, sawit menghijau sepanjang perjalanan dan ada sumber lain getah dan segala
macam tetapi aneh bin ajaib anak bangsanya terdiri kalangan rakyat termiskin
sekali di Malaysia. Ini yang memalukan bangsa dan negara sendiri di mata dunia.
sedih rawan hiba selalu membungkus hati ku ini!
Memang Sabah ini tersihir pontianak sungainya pahang yang
sudah lama memberi juadah nasi kangkang semuanya jadi bangang sudah terang
bersuluh lagi, pun sampai kini masih hidup dalam kebangangan yang hebat dan
kesannya aku sendiri tidak mengerti apa sudah jadi saudara-saudaraku ini.
Kala kita mencatat apa yang benar, siap dimakin hamun fitnah
konon diupah berjuta-juta sebalik mereka yang memfitnah tampil mempelihatkan
diri sebagai malaikat dan rupanya bangsat.
Begitulah yang saya lihat dan saya perhatikan di sekitar
kita ini dan kelihatannya allah belum lagi memberikan kesedaran terhadap diri
bangsaku ini dan ini cukup menjadikan gusar dan gundah sekali.
Ya Allah kenapa saja bangsaku ini demikian lakunya dan
bala apa saja yang menimpa minda dan otak bangsaku di sebelah sini?
Atau barangkali kesan sumpahan amarah dewa di pucak
kinabalu atau marahnya antanom yang pernah melawan inggeris di rundum atau
barangkali sama seperti sumpah mahsuri tujuh keturunan hidup dalam kepaluian
dan inilah yang selalu ditanya tetapi pertanyaan selalu saja menjadi teka teki
yang tak punya jawaban.
Kita memang dalam bahayaTidak usah ragu saudara-saudaraku.
Inilah aku. memang aku. tentu kamu kenal suaraku atau batukku malah kenal
sangat bau bajukun ini.
Jangan ragu mari ke jalan raya kita siap menghadapi satu
hati, satu jiwa pengkhianat negara bangsa harus kita hadapi dengan berani meski
penjara atau mati jangan kita peduli.
Lawan tetap lawan
Sabah mesti kita ubah
jalan terus!
Sabah mesti kita ubah
jalan terus!
No comments:
Post a Comment