(buat nenekku di atas bukit
kampung asalku sungai api tenom)
KARYA:
NURLIYANA ABDULLAH-FST
Khamis
Januari 12/2017
ORANG kampung yang miskin bertanam padi, pak menteri orang kaya
datang mencuri. tiap election datang ke desa duduk bersila di beranda rumah
kita dijanjikan istana indah sesudah menang bernama juara election mereka
hilang di kota joli ke luar negara sambil sering di putrajaya ia tanya projek
mana belum masuk ke kantung anak bini suku sakat mereka.
Orang kampung terus menunggu hadirnya seorang vip bernama
pak menteri dan kekadang mereka ke kota untuk seminggu baru sampai dan
tiba-tiba pak menteri tiada di pejabatnya lalu seorang pembantu khas merah
pipinya menyatakan pak menteri lagi ke kota besar dipesannya minggu depan
datang lagi.
Seorang tua dari desa seminggu baru sampai di kota
terpaksa kembali dibawanya hati resah dan duka di pintu ia duduk melihat lori
sawit dan balak melintasi halaman rumah berdebu merah entah milik siapa dan
menteri mana punya.
Demikianlah ceritanya seorang tua yang lagi tinggal di
desa saya di pedalaman tanpa api letrik dan air paip hanya ada sungai yang
tercemar dan malam mereka guna suluh minyak tanah tapi minyak tanah susah
dapat.
Kecewalah seorang tua dan warisan hilang ditikam keris
puaka malaya dan ia dengar ada warisan bakal tampil memperjuangkan kehidupan
mereka yang jauh tertinggal.
No comments:
Post a Comment