By Admin
OLEH: ISKANDAR
SUDARJO
TOLAK...Pemerintah .Indonesia tidak mahu bantu niat jahat Jamalul Kiram III ceroboh Sabah dan Sarawak dari Malaysia.
JAKARTA:- Dipetik
daripada Portal Indonesia terbongkar sejarah ringkas niat jahat Jamalul Kiram mengenai sengketa
wilayah yang terjadi antara Malaysia dan penceroboh Kiram III di Sabah masih
lagi berlanjutan hingga kini. Kiram III telah meminta bantuan pemerintah
Indonesia untuk merebut kembali wilayah Sabah dan Sarawak dari Malaysia.
Namun demikian, permohonan bantuan yang hendak dilakukan oleh Sultan Sulu
rupanya tidak diendahkan oleh pemerintah Indonesia. Menurut Menteri Luar Negeri
Marty Natalegawa, apa yang terjadi antara Filipina dan Malaysia adalah hanya
persoalan perbezaan pandangan semata.
"Kalau permasalahannya secara substansi adanya perbedaan pandangan antara pemerintahan Malaysia dengan pemerintahan Kesultanan Sulu," kata Marty ketika menghadiri Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlimen, Jakarta.
Marty mengatakan, dalam konflik yang mengorbankan puluhan orang ini hanya melibatkan dua negara iaitu Malaysia dan Filipina.
Meskipun enggan menyebut secara jelas bahwa pemerintah Indonesia tidak mau turut campur atas konflik ini, Marty mengapresiasi bahawa pemerintah Filipina sudah menunjukkan sikap bijak apabila berkomunikasi dengan Malaysia.
BAKAL SULTAN SABAH....inilah barisan kerabat Sultan Sulu jika mereka berjaya merapas Sabah masa terdekat ini
Lalu ketika ditegaskan bahawa pemerintah Indonesia tidak mahu menganggap permintaan bantuan dari Kiram III tentang usaha merebut kembali wilayah Sabah dan Serawak dari Malaysia, Marty berkata.., "Saya tidak menyatakan kerajaan Indonesia setuju dengan Kiram.., saya hanya menyatakan apa keadaannya yang tak terkait dengan Indonesia.."
Diberitakan sebelum ini, Sultan Sulu Mudarasulail Alatasam Kiram telah meminta bantuan pemerintah Indonesia untuk merebut kembali wilayah Sabah dan Serawak dari Malaysia.
"Kami memang meminta bantuan Indonesia dalam kes ini," kata Kiram III ketika dihubungi merdeka.com melalui telepon bimbitnya. Namun Kiram III menolak menjelaskan lebih lanjut dengan alasan perkara ini sangat sensitif. ~ MPP News
PORTAL ONLINE INDONESIA
No comments:
Post a Comment