OLEH
ISMAILY BUNGSU-FST
December
Tuesday 2016/20
HIDUP yang sisa dan sedikit waktu tinggal ini mahunya kita
mendapatkan sebanyak kawan, sebanyak mungkin sahabat, sebanyak mungkin orang
sayang dan kasih sama kita.
Serentak itu juga kita mahukan sisa yang ada diguna untuk
melakukan sesuatu yang baik, perjuangkan mereka yang miskin di jalanan, mereka
yang susah dan mereka yang tertinggalkan yang kekadang untuk makan juga susah.
Memang yang susah, derita itu ada di sekitar kita dan
masuk saja ke pedalaman dan hidup bersama mereka akan kita lewati jalan yang
berdebu, jalan yang berlumpur di musim hujan dan kita lewat hutan belukar yang
dimiliki entah siapa meski sudah dikerjakan sejak berkurun bermulanya dato
nenek mereka.
Entah Tuhan itu memang menemukan kami setelah
bertahun-tahun tidak ketemu dan bertahun tidak berhubung kesan saya bukan
sesiapa dan seorang dia yang memang sebuk dan saya selalu saja begitu happy dan
senang melihat seorang sobat yang baik terus berjaya.
Memang kala dia senang tidak akan diganggu dan biarkan
terus berkhidmat untuk negara bangsa sedang saya juga sama tetapi bukan sebagai
pemimpin, cuma ke halaman rumah seni dan budaya yang saya cintai menjalar
lingkar ke university-universiti untuk
menyebar ilmu yang sedikit kebetulan Allah pinjamkan kepada saya untuk
seketika.
Meski kami agak lama tidak berhubungan bukan kerana
melupakan tetapi semuanya sebuk untuk selesaikan kerja masing-masing yang sama
sekali lain tetapi visinya sama untuk kebaikan semua.
Begitulah! Memang kami dijadualkan ketemu semula ketika
dalam keadaan di langit mendung dan hambatan yang keras dan di sini saya
melihat tidak akan diam meski saya sebenarnya sudah nekad untuk mendiamkan diri
tetapi kelihatannya saya kena bangun demi seorang sobat yang visinya jelas saya
perhatikan demi kebaikan dan apa saja yang baik meski siapa dan dari mana saya
siap akan turun ke halaman dan niat saya hanya kerana Allah semata bukan kerana
pangkat, jawatan atau nanti ada imbalan ringgitnya. jangan fitnah saya seolah
sudah kaya haram sesen tak mendapatkannya.
Memang saya tahu risikonya kali ini akan melebar dan
kata-kata hina kutuk akan saya terima dan tentunya sayalah yang pertama menjadi
sasarannya dan terbukti memang bersilih ganti tidak berhenti-henti seolah kita
ini penjenayah yang jahat dan harus dibunuh secepatnya agar mudahlah mereka
menjalankan niat dan visi yang terpendam dalam hati tersendat-sendat.
Seorang DS Shafie selalu mengatakan untuk terus berjuang
dan jangan sekali-kali menoleh kebelakang dan kata-katanya itu cukup memberikan
semangat yang bukan sedikit kepada saya dan teman-teman di halaman rumah.
Teringat kata-kata sukarno untuk kita jangan undur dan
jangan berhenti kala berputus asa dan lihatlah rakyat yang miskin berbodong
mahukan kita berjuang untuk semua dan mereka jangan ditinggalkan katanya
seorang penyair rendra/dosen saya yang banyak mengajar saja makna seni puisi
yang saya akrapi. terima kasih, al fatihah!
Selalu saya katakan dan bicarakan kepada seorang DS
Shafie untuk jangan sekali undur meski mati dan rakyat di belakang akan terus
bersama beriringan demi perjuangkan yang hak dan apa saja yang di depan jangan
sekali digusari harus kita bangun dan melawan dan bila seorang shafie
mengatakan " dia ingat saya takut" itu sebenarnya sikap dan hati
seorang perjuang yang siap hadapi apa saja risiko yang ada di depannya tidak
dia penduli. Lawan tetap lawan katanya seorang Anwar Ibrahim yang kita sayangi.
Kali ini memang kita tiada pilihan lain dan pilihan yang
ada tidak boleh lagi memberikan apa-apa dan jauh menjanjikan kebahagiaan untuk
anak cucu bangsa kita dan kelihatannya di langit cahaya semakin suram dan
mentari selalu menangis di atas kepala dan kita tidak boleh lagi diam seperti
dulu. bangun tangkas secepatnya melangkah keluar rumah membawa panji-panji dan
bendera warisan demi negara bangsa kita ini.
Kita harus bangun dan bangun menuntut hak hakikat dan
sudah ada sebuah bahtera dan mari kita bersama di dalamnya melawan ombak laut
yang bergelora dan pastikan kita semua dengan sikap mufakat akan sampai ke
pulau jaya. inilah namanya bahtera warisan akhir zaman.
SabahUbah
SabahUbah
SabahUbah
SabahUbah
SabahUbah
SabahUbah
SabahUbah
No comments:
Post a Comment