( pangkat harta anak isteri ditingglkan)
OLEH:
ISMAILY BUNGSU
Rabu
Desimber 07/2016
SEMALAMAN saya tidak menulis dan tidak membaca terasakan setahun pula dan
makanya kala saya diminta berhenti menulis atau membaca atau menelaah sama
seperti diperintah jangan bernafas atau kaki tangan diikat dan mulut disumbat.
begitulah terasakan, makanya semua kita ini harus dimerdekakan dan kesan itu
juga semua orang mahukan kemerdekaan yang sebenar-benarnya.
Kala
beberapa hari yang lewat dan puncaknya semalam, lalu terfikirkan dan sendiri
bertanya apa saja yang kita sama lakukan selama ini?
Apakah
kita ini benar melakukan yang diperintahkan oleh Allah yang satu atau hidup di
dunia ini sekadar eseng-asengan atau hari ini untuk hari ini dan esok
difikirkan esok atau barangkali ada yang lain tidak terjangkau oleh minda saya.
Saya
sendiri tidak tahu dan barangkali sesama kita bisa saja menelaah dan membaca
hati diri atau kala pagi dilihat wajahnya di cermin muka untuk mendapatkan
kepastian yang wajat dan hakikat.
Memang
jelas dan benar bahawa hidup kita ini hanyalah sementara kerana selalu saja
kita menerima berita atau kabar kala dulu bermain sama dan usia terasakan masih
muda tetapi tiba-tiba kita mendengar
berita yang teman kita sudah tiada kesan kembali kepada Allah.
Nah,
kesan itulah selalu saya katakan hidup kita ini hanya sementara dan apa saja
yang kita miliki kini termasuk nyawa kita bukan milik kita tetapi milik Allah
dan apa saja yang kita punya itu hanyalah pinjaman buat seketika dan sampai
waktu kita akan kembali, disemadikan dan kekallah kita di sana untuk selamanya.
Bila
kita melakukan sesuatu yang baik di dunia ini maka yang kita raih di akhirat
nanti ialah kebahagiaan dan kesenangan, sebalik yang tidak baik maka bersiap
sedialah kita menerima kesannya nanti sebab tiada apa yang bisa terlepas
pandang di mata Allah di mahkamah Allah semuanya akan dikira.
Kekadang
di sekitar kita ini, selalu saja kita berbicara sesuka hatinya tanpa memikirkan
apakah kata-kata itu melukakan hati yang dimaksud atau kekadang kita melihat di
luar sana ada yang kelaparan sedang di rumah kita makannya mewah tak dihabisi
menjadi santapan tong sampah dan inilah yang kita perhatikan sedang Allah
memang mahukan kita sama membantu mereka yang susah hidupnya.
Hidup
yang ada ini kelihatannya cukup berat dan tidak lagi bersahabat dan kita selalu
saja dalam keadaan yang payah, apa lagi memikirkan mereka yang punya anak-anak dan punya keluarga yang besar sedang
pendapatan tidak punya dan tambah susah kesan di sana sini ada saja cukai
berganda yang terus menyesakkan fikiran kita.
Negara
kita memang kaya dan kalau kekayaan itu diguna sama atau dikendalikan secara
baik dan tidak ada yang namanya ambil kesempatan, maka saya kira seluruh rakyat
di Malaysia ini hidupnya bahagia dan makmur tidaklah seperti sekarang. Ini
kenyataannya yang harus diakui.
Sebalik
di mana-mana di luar kota kemiskinan menjerat leher hingga hidup rakyat semakin
susah dan susah untuk ke dalam hutan mencari rezeki seperti dulu, hutan yang
ada bukan milik kita lagi dan silap ditangkap kesan menceroboh dan inilah
keadaannya sekarang.
Kita
ke laut untuk menangkap ikan, malah itu ada yang dilarang dan perlu kelulusan
di kuala lumpur dan boat yang diguna murah kosnya untuk menangkap ikan siap
mereka tangkap konon dianggap melanun, sedang yang melanun itu memang lanun dan
bukan nelayan kita. aneh bin ajaib rupanya hidup ini kala orang miskin bertanam
padi, orang kaya datang mencuri. kesihan rakyat kita!
Seperti
yang saya katakan bahawa apa saja yang kita lakukan dan sebagai pemimpin,
apakah memang mereka itu cukup amanah atau Malaysia ini dijadikan seperti
syarikat famili semua yang berkuasa bisa saja mengaut hasil yang ada?
Apakah
para pemimpin sedar yang mereka lakukan selama ini bakal mengheret mereka ke
api neraka di akhirat nanti sebab sudah jelas pemimpin yang tidak amanah, tidak
jujur bakal ditanya dan rasa-rasa merekalah antara yang masuk neraka kesan tidak
amanah dan tidak jujur itu.
Buat
kaum penulis seperti saya tentu saja sama akan ditanya bahawa apakah yang saya
tulis itu maksudnya menyedarkan, memberikan keinsafan atau fitnah, aib dan
sebagainya. Semuanya ini bakal ditanya dan di mahkamah Allah tiada yang
terlimpas pandang semuanya akan diadili.
Ya,
Allah apakah yang saya lakukan atau yang saya catat selama dapat memberikan
kebaikan kepada semua orang atau sebaliknya? Saya sendiri tidak tahu tetapi
memang yang baik akan mendapat kebaikan dan yang jahat pasti saja menerima
balasan yang setimpal kesan Allah itu maha adil, maha baik dan maha perkasa
segala.
Maafkan
saya dan inilah sekadar nota saya setelah sejak kelmarin tidak membaca dan
tidak menulis dan mudah-mudahan kita ini selalu saja Allah berikan hidayah dan
keinsafan untuk melakukan sesuatu yang baik buat diri, keluarga dan
saudara-saudara di sekitar dan semuanya
tanpa memilih apa bangsa, keturunan serta agamanya.
Salam
bahagia dan salam kasih doa semuanya dalam keadaan yang baik bersama famili dan
barangkali sebelum sampai waktunya kala kita sendiri tidak tahu mohon maafkan
segalanya.
No comments:
Post a Comment